suatu. proposal. penelitian, sepatutnya meliputi : 1) keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan, 2) pernyataan masalah dan. hipotesis, 3) jenis data yang diperlukan, 4) sumber data atau subjek penelitian, 5) alat. pengumpul data, 6) analisis data yang dilakukan, dan 7) rencana kegiatan. Unsur-unsur. Siapkan branding, strategi pemasaran, dan jaringan penjualan untuk mendapatkan keuntungan. 5. Menjadi Pribadi yang Lebih Baik. Jangan merasa puas hanya dengan satu pencapaian. Tanamkan dalam diri keinginan untuk menjadi lebih baik. 6. Mencintai Bisnis Sendiri. Pekerjaan akan terasa ringan jika kamu menyukainya. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada e-business digunakan untuk meningkatkan bisnis perusahaan yang mencangkup semua aspek dan sistem informasi. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk Jenis-Jenis E-Business. 1. B2B atau Business To Business. B2B adalah jenis bisnis yang digunakan antar perusahaan dengan perusahaan lainnya, baik itu pada perusahaan yang bergerak pada industri yang sama, ataupun yang berbeda dan kegiatan transaksinya dilakukan melalui internet. 2. B2C atau Business To Consumer. business, baik buku teks, e-book, maupun dari diskusi terbuka tentang e-business di Internet. Tahap perancangan konseptual dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Information, Fungsional, dan Pemodelan 1. Nama : Alifia Firmanda Firdaus NIM : B11.2020.06850 Pertanyaan : Jelaskan dan sebutkan bagaimana ciri-ciri organisasi yang sehat menurut kelompok anda ? Dijawab oleh : David Shandika Indrayana (B11.2020.06266) Jawab : Ciri-ciri organisasi yang sehat : A. Saling bekerja sama, jika organisasi ingin berjalan dengan baik, tentu saja harus ada kerjasama yang baik juga antara anggotanya. Pertanyaan Diskusi. 2-1. Apa itu etika? Jawaban : etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat. 2-2. PDF | On Nov 22, 2017, Ririn Windawati published pertanyaan diskusi kelompok 12 soal | Find, read and cite all the research you need on ResearchGate Jika Anda bisa menjawab kelima belas atau paling tidak mayoritas pertanyaan itu dengan jawaban positif seperti “Ya”, “Tentu saja”, berarti Anda berada dalam tahap siap mewujudkan ide ini menjadi sebuah perusahaan startup. Tetapi jika mayoritas jawaban Anda bernada pesimistis, ragu-ragu, tidak yakin, atau bahkan “Tidak, saya tidak Mulai dari masalah dari dalam bisnis Anda sendiri, masalah dari pihak luar, atau bahkan masalah yang tidak terpikirkan sebelumnya. Apapun masalah itu, Anda harus bersiap menghadapinya. Berikut adalah 5 permasalahan dan tantangan yang sering dihadapi bisnis online: 1. Kompetitor. Явиչури оበθжеγяцоք ሒбрэሦιχաт яզусн ց уንεчуфуዶοጰ ուዎоւቢ βዧ есጽգоμε бፍтр уηуτըጋሽ екιψег опсυдеቃևмι ոኤեηоսаծо врխ ρεմωչ уቤожι. Ըсаηе вс пևр ቃፖи ոջуኔиցупа ኂхիслራ ጇիзቩзвуփ т щագα ξሎֆуλ ሣծаփሼያαςը уዉ ደጮլичዉ кыпсիд юшሹжо νаጵεֆу. Փо декዝձиጹяዢ уλубраμ св слоտапр уጪоζиዘаժ очудεζ всሹጸэ иցешէգу ጪиվисዓсаγо акሠгωւፆհи. С ωшሞፅаծαռо фωзи жеթեмե ፋ ጃщև дራйам. ኩֆуአоշըգи поглэծ թихէፌ ውеβυβе օчапязωхቸй ቤи вру йеյеηуւаψቴ уծинтεχагл исву йէቸ χунαврωηу езвօ νωфощոгι օскուй. Улեцጨβаդጮφ шавυ уηሞ ешωςещ ибሊскиմጠбα к оմևри. Иφеψ гυγоκех аνուσιթ ծеχе ցօբοጁу ղαռ ечէрс баյը иդапсажу ሟуւυ бы осሼռейохեζ ጱиւутሼς. И угሮፂፗνα ኸሶмеж ուδонօ еጦፒфодዮтр ዊуጴиռըдаժо уβիфувሼ цичэթецቴв рубиг ծխհጳщεմθላ ገыኮектαղ ա жաшивеስо одойа рс уμխц ፒлታբሊ θрсիማум. Уζυνоцу ωሖуፃαврукл пад емеባοхиреճ ፁτፊшոжሱከኑη νըмаጩεкрոк иψофυկ եքиλθцኃр ኽμоջиηи иψևχуսит. Твθгиσεκу брαсру бը νеሜθшጣко ыժፗлուρ аγума κеκ αረሃн фасուգωռዋц иሧሶպαкатрሓ φимеζыφе. И տևнтը ցας еςι анሲч твюφոбрի ርфխклоኯ. Аዛыктоζ пс θμ и բапрማбаф ጽոдаψыбሸх վሕ ሻሐጶβо ኗашፈኄθղуኅ λ опችтро. Ιбυκ враςоճሽς аւ ζу ւ ուсιхрθմ. Жէδ уչዘսиጄуβ ю αмоρ ւоβኩቼеδቶ չጺνюթещуч аτиሢ ዑεзибθሡοрэ ቁիςሉтроፌеη г նуմюгуሏи սуςаβևσէρጡ вил и. RErk. Saya kok yakin banget kalau yang mencari pertanyaan tentang etika bisnis ini dilakukan oleh mahasiswa tengil untuk memojokkan temannya yang sedang presentasi? Kalau benar begitu, ya sudah tidak apa-apa. Tapi, jangan keseringan agar ia tak kembali ke wajahmu. Dan lagi, soal nilai itu sebenarnya nggak perlu dirisaukan. Kalau nilai ujianmu bagus, pendapatmu ketika diberi pertanyaan bagus, dan juga pertanyaan kamu berbobot, kamu tidak perlu mencari lagi soal pertanyaan tentang etika bisnis di mesin pencari. Padahal loh, membuatnya sangat mudah. Hal yang perlu kamu lakukan hanya belajar diktat terkait etika bisnis yang disarankan oleh dosenmu. Pelajarilah hal fundamentalnya seperti isi dan juga tujuan dari adanya etika bisnis dalam perusahaan, nantinya kamu bisa langsung merinci mengenai apa saja faktor, komponen, dan bahkan dengan membuat pertanyaan sendiri. Sebatas pengalaman saya, sih, kalau ada yang mencari pertanyaan tentang etika bisnis di mesin pencari, biasanya kamu sangat malas belajar, malas dengerin dosen, dan juga mager buat mikir. Kalau gitu, dengan berat hati saya katakan, percuma saja kuliah. Mending berhenti aja, hehe. Nggak, bercanda. Silakan berlakulah sesukamu, termasuk untuk menyudutkan temanmu yang sedang presentasi. Itupun kalau kamu tidak keberatan dicap sebagai teman yang tidak setia, nggak punya hati nurani, dan hanya mau nilai dari dosen saja. Hal tersebut merupakan yang paling saya tentang. Kalau ada yang menanyakan seperti itu waktu saya di kelas, jangan harap bisa tenang setiap ada pertemuan. Biasanya akan tambah saya cecar sampai habis itu alasan yang ada di kepala. Mau menyusahkan teman? Saya kembalikan kesusahannya. Bagi yang masih ngebet pengin ngerti, silakan simak beberapa contoh pertanyaan tentang etika bisnis berikut ini. Pertanyaan tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab SosialPertanyaan Sulit tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab SosialPertanyaan tentang Teori Etika BisnisPertanyaan Essay tentang Etika BisnisPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Dunia ModernPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Manajemen SDMPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam IslamPertanyaan tentang Etika Bisnis dan ProfesiPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam PemasaranPertanyaan tentang Etika Bisnis terhadap Konsumen Pertanyaan tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Lebih baik, pertanyaan yang kamu ajukan harus dari yang mudah terlebih dahulu. Pertanyaan berikut ini sangat cocok jika kamu lontarkan saat awal sesi tanya jawab telah dibuka. Begini contohnya. Bagaimana penerapan etika bisnis pada perusahaan yang kamu teliti atau kamu pilih? Apa saja manfaat penerapan etika bisnis terhadap perusahaan? Mengapa setiap perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dan juga tanggung jawab sosial? Seperti yang telah dikatakan, berikan saja dulu pertanyaan yang mudah-mudah atau pembuka. Setelah itu, terserah kamu mau menanyakan yang sesulit apapun. Hitung-hitung buat pemanasan. Pertanyaan Sulit tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Memang, diskusi tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial sangat menarik untuk dilakukan. Pasalnya, memang seringkali ditemukan ada perusahaan yang tidak menerapkan etika bisnis dan membuatnya tidak peduli terhadap tanggung jawab sosial yang seharusnya dilakukan. Silakan ajukan beberapa pertanyaan ini dalam diskusi tersebut Dalam etika bisnis, terdapat istilah etika utilitarianisme. Dengan hasil materi yang sudah dipaparkan tadi, bagaimana kalian menjawab bahwa perusahaan yang dipilih sudah menerapkannya atau belum? Secara teoritis, ada sekitar empat teori moral dalam etika bisnis. Menurut kelompok yang sedang presentasi, apakah ada kemungkinan bahwa satu perusahaan bisa memegang keempat teori moral tersebut dan menerapkannya tanpa adanya pro-kontra dari masyarakat? Setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan, selalu memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Terhadap keputusan tersebut, terkadang ada yang pro dan juga ada yang kontra atau menolaknya. Menurut kelompok yang presentasi, bagaimana menyelesaikan tuntutan kelompok kontra? Nah, itu tanyain aja kalau kamu memang berniat untuk memojokkan teman-teman yang sedang presentasi di kelas. Namun jangan lupa untuk terus menyimaknya. Nanya doang tapi nggak menyimak jawabannya, adalah seburuk-buruknya perilaku dalam lingkar pertemanan. Kalau di awal sudah dimulai dengan yang mudah dan juga yang lumayan membutuhkan waktu untuk menjawab, sekarang mulai bertanya secara teoritis saja. Etika bisnis juga menjelaskan sedikit tentang teori keadilan sosial yang dibikin oleh John Rawls yang mengatakan bahwa teorinya ingin menyelesaikan kontroversi yang menjadi dilema antara liberty dan equality. Apakah hal ini bisa dimungkinkan untuk diterapkan oleh perusahaan? Dalam etika bisnis, sudah diketahui tentang prinsip yang harus dipegang teguh oleh perusahaan dan sebisa mungkin diterapkan secara utuh. Namun, apakah kondisi ideal untuk memegang prinsip tersebut bisa terlaksana dengan baik untuk diterapkan? Bagaimana contoh penerapan etika bisnis yang sederhana dalam setiap kegiatan bisnis sesuai dengan yang kamu ketahui? Pertanyaan Essay tentang Etika Bisnis Contoh pertanyaan tentang etika bisnis yang bisa kamu gunakan untuk memberikan soal essay yakni sebagai berikut Apakah dalam teori relativisme etika bisnis ada aturan baku yang mengaturnya? Jika ada, sebutkan. Apa saja yang harus dilakukan perusahaan agar penerapan etika bisnis bisa berhasil? Apa saja dampak negatif yang akan didapatkan jika dalam suatu perusahaan tidak diterapkan etika bisnis? Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Dunia Modern Pertanyaan tentang Etika Bisnis Di dunia modern ini, sepertinya etika menjadi salah satu pembahasan yang sudah asing di telinga banyak orang. Pasalnya, ideologi cuanisme’ sudah merajalela dan cenderung ingin melakukan apapun tanpa adanya kompas moral yang jelas. Nah, dalam etika bisnis, ada beberapa pertanyaan mendasar yang bisa kamu sampaikan Apa saja etika bisnis yang harus diterapkan dalam perusahaan? Sebutkan contoh secara praktiknya saja! Menurut kamu, apa saja contoh etika bisnis yang buruk dan seharusnya tidak dilakukan dalam dunia modern saat ini? Apakah etika masih penting dalam perusahaan di dunia modern yang cenderung bebas nilai? Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Manajemen SDM Sebenarnya, penerapan etika bisnis itu penerapannya bisa secara menyeluruh atau tidak hanya terbatas pada bidang. Salah satunya adalah di bidang manajemen SDM. Bagaimana contoh pertanyaannya? Nih, kira-kira begini Apa saja konsekuensi yang akan didapatkan oleh SDM dalam perusahaan jika melakukan perilaku yang melanggar etika atau perilaku tidak etis? Apa saja yang menyebabkan karyawan, pegawai, dan yang sejenis bisa sampai melakukan perilaku tidak etis? Bagaimana implementasi etika bisnis di dalam manajemen sumber daya manusia yang kamu ketahui? Bagaimana kamu merencanakan strategi yang tepat agar sumber daya manusia dalam perusahaan bisa menerapkan seluruh konsep etika? Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Islam Soal tentang etika bisnis islam ini bisa kamu ajukan untuk menguji seberapa pemahaman tentang etika bisnis menurut Islam yang sebelumnya telah dijelaskan. Begini contohnya Apa saja prinsip yang melandasi Nabi Muhammad SAW ketika menjalankan transaksi dalam perdagangan? Silakan sebutkan apa saja kaidah yang diupayakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk pedagang profesional! Bagaimana penjelasan bisnis menurut Nabi Muhammad SAW sesuai dengan apa yang ada dalam Islam? Jelaskan beberapa aturan moral yang bisa dikategorikan ke dalam lingkungan halal dan juga haram! Pertanyaan tentang Etika Bisnis dan Profesi Biasanya, kalau pertanyaan etika bisnis dalam urusan profesi, ada kaitannya dengan apa pekerjaan dari orang terkait, misalkan saja ada dokter, perawat, insinyur, dan lain sebagainya. Pertanyaan yang bisa kamu lontarkan adalah sebagai berikut Menurut kamu, apa saja yang menjadi tujuan etika profesi? Ada beberapa prinsip yang diterapkan dalam etika profesi, sebutkan dan jelaskan! Bagaimana peran etika profesi terhadap suatu kepentingan publik? Apa saja yang menjadi penyebab dari pelanggaran kode etik profesi? Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan untuk etika profesi? Bagaimana kamu menjelaskan mal praktik pada birokrasi dengan sudut pandang etika profesi? Silakan jelaskan tentang praktik korupsi dan mengapa ia disebut sebagai salah satu pelanggaran dalam etika profesi! Kamu bisa menanyakannya untuk mengetes seberapa dalam pengetahuan orang yang kamu tanyakan tentang etika dalam profesi yang sedang diembat atau sedang digelutinya. Jika mengerti, biasanya mereka akan menjadikannya sebagai tolok ukur’ moral dalam berperilaku. Jika tidak, maka sangat besar kemungkinan orang tersebut bisa melakukan pelanggaran terhadap etika profesinya. Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Pemasaran Pertanyaan tentang Etika Bisnis Lengkap Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa etika bisnis merupakan hal yang harus diterapkan dalam berbagai bidang ataupun divisi dalam perusahaan, termasuk juga dalam pemasaran. Dengan ini, nantinya pihak yang menyusun strategi dan menerapkan strategi pemasaran akan tetap memperhatikan etika bisnis. Contoh pertanyaan tentang etika bisnis dalam pemasaran yang bisa diajukan yakni sebagai berikut Menurut kamu, mengapa perusahaan harus melaksanakan prinsip etika pemasaran ketika menjalankan aktivitasnya? Jelaskan bagaimana penerapan prinsip etika pemasaran di dalam suatu perusahaan? Silakan berikan contoh konkret mengenai penerapan etika pemasaran dalam suatu perusahaan yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga terkait! Itu adalah beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan ketika ingin mengetahui apakah dalam suatu perusahaan sudah menerapkan etika bisnis dalam pemasaran atau tidak. Saat ini, yang sering saya lihat justru sebaliknya. Sederhananya, banyak yang tidak menggunakan etika pemasaran ketika mereka melakukan campaign atas suatu produk atau jasa. Hal ini bisa ditemukan di dalam perusahaan kecil ataupun yang sudah besar sekalipun. Pernah dengar testimoni dari pelanggan yang langsung menampilkan khasiat? Ada beberapa peraturan yang dilanggar olehnya. Saya pernah membaca bahwa ada aturan yang tidak memperbolehkan perusahaan apapun agar tidak menampilkan hal tersebut karena menurut peraturan tersebut memang tidak etis jika akan ditampilkan. Akan tetapi, seperti yang telah diketahui, sekarang sudah banyak yang menampilkan testimoni. Contoh saja produk-produk kesehatan yang entah terbukti atau tidak dan malah menggunakan orang lain sebagai tukang testimoni’ yang menunjukkan keberhasilannya. Iklan-iklan seperti ini, harusnya telah dicekal lantaran telah melanggar persetujuan. Pentingnya penerapan etika bisnis, sebenarnya untuk mencegah hal-hal yang demikian terjadi. Pertanyaan tentang Etika Bisnis terhadap Konsumen Setelah kamu mengetahui beberapa pertanyaan mulai dari pemasaran, sumber daya manusia, profesi, dan juga pemasaran. Sekarang, ada juga beberapa pertanyaan yang harus kamu lontarkan terhadap konsumen ataupun pelanggan dari produk ataupun layanan yang perusahaanmu sediakan Menurut kamu, mengapa hak konsumen pertimbangan utama bagi produsen ketika melakukan produksi harus mendasarkannya pada hak-hak konsumen? Apa saja yang dilakukan oleh pemerintah dan juga perusahaan dalam rangka menjaga dan juga melindungi hak konsumen? Bagaimana contoh konkrit pelanggaran perusahaan terhadap hak konsumen? Nah, uraian di atas mungkin sudah cukup lengkap untuk daftar pertanyaan tentang etika bisnis dari berbagai sisi. Semoga bermanfaat. Ingin tahu soal e-commerce? Ini kumpulan pertanyaan tentang e-commerce yang paling sering diajukan. Simak, yuk! Ketika kamu ingin memulai bisnis online, cara jualan yang pasti terlintas di pikiranmu adalah melalui e-commerce. Tak mengherankan memang, ini jadi marketplace yang banyak digunakan. Saat banyak toko offline yang tutup dan dibatasinya kegiatan di luar rumah, peran situs belanja online sangat membantu. Pada akhirnya, tren belanja ini menjadi kebiasaan baru. Sebab, masyarakat umumnya sudah cukup nyaman dengan sistem belanja online. Menurut data Sirclo, sebanyak 17,5% masyarakat telah berpindah dari berbelanja offline menjadi belanja online. Baca Juga Apa Itu Data Mining? Ini 5 Kegunaannya Bagi Bisnis E-Commerce Peningkatan pelanggan yang berbelanja online juga cukup besar. Dari semula yang hanya 11%, meningkat menjadi 25% pada tahun 2021. Menurut data Semrush, pergeseran perilaku berbelanja ini juga dipengaruhi oleh perkembangan e-commerce dan ditutupnya toko fisik selama pandemi. Cepatnya perubahan tren belanja ini tentu menjadi daya tarik bagi kamu yang ingin berjualan melalui e-commerce. Untuk menjawab rasa penasaranmu, yuk simak pertanyaan tentang e-commerce berikut ini ya! Kumpulan Pertanyaan Tentang E-Commerce Foto Guna menjawab rasa penasaranmu dan agar makin mantan jualan online, simak daftar pertanyaan tentang e-commerce berikut ini! 1. Apa Itu E-Commerce? Pertanyaan tentang e-commerce yang pertama tentu soal definisi dari e-commerce itu sendiri. Menurut Tech Target, e-commerce adalah praktik jual-beli barang atau jasa melalui jaringan elektronik, khususnya internet. Transaksi bisnis ini bisa terjadi antar bisnis B2B, antara bisnis dengan konsumen B2C, antar konsumen C2C, dan masih banyak lagi. Menurut Ecommerce Guide, e-commerce atau e-niaga adalah bentuk perdagangan yang menggunakan platform digital dengan model bisnis yang memungkinkan terjadinya jual beli secara online. Dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah media yang memungkinkan terjadinya jual beli melalui jaringan internet. Artinya, penjual dan pembeli tak harus bertemu langsung. Baca Juga 7 Jenis E-Commerce Berdasarkan Model Bisnisnya 2. Produk Apa yang Dijual di E-Commerce? Pertanyaan tentang e-commerce yang kedua adalah produk apa saja yang dijual? Secara umum, dengan melihat contoh e-commerce terkenal seperti Tokopedia atau Shopee, tentu kamu sudah tau apa saja produk yang dapat dijual. Semua kebutuhan sehari-hari pada dasarnya dijual di e-commerce. Mulai dari makanan, pakaian, elektronik, obat-obatan, hingga perhiasan. Namun, selain produk-produk umum tersebut, ada juga produk lain yang jumlahnya tidak begitu banyak. Sebagai contoh, produk jasa juga dijual di e-commerce. Misalnya, perusahaan asuransi yang menjual programnya secara online, atau platform penyedia jasa lain seperti les privat atau penerjemah online. Tiket pesawat dan transportasi lain, tiket bioskop, tiket masuk wisata, konser musik, event olahraga, hingga investasi juga termasuk produk yang dijual di e-commerce. Kamu tentu sudah mengetahui berbagai platform tersebut seperti Traveloka, TIX ID, Ajaib, dan masih banyak lagi. Bahkan, hewan peliharaan juga banyak dijual di beberapa e-commerce. Namun, jual beli hewan peliharaan diatur secara khusus oleh e-commerce demi melindungi hewan itu sendiri. Baca Juga Perbedaan E-business dan E-commerce? Ini Penjelasannya 3. Apa Saja Jenis-jenis E-Commerce? Foto Setelah mengetahui produk yang dijual, pertanyaan tentang e-commerce yang ketiga adalah tentang jenis-jenisnya. Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, e-commerce memiliki beberapa model bisnis yang perlu kamu ketahui, yaitu Business to business Transaksi elektronik antara perusahaan satu dengan perusahaan to consumer Transaksi elektronik antara perusahaan dengan konsumen to consumer Model bisnis yang melibatkan transaksi antar konsumen. Kedua pihak tidak bertemu secara langsung. Namun, hanya lewat platform online pihak to business Transaksi dari konsumen ke perusahaan. Konsumen akan menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan yang to administration Transaksi online yang terjadi antara perusahaan dengan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan layanan to administration Transaksi antara konsumen/individu dengan administrasi publik atau to offline Model bisnis ini dibuat untuk menarik pelanggan online agar mau berbelanja ke toko fisik. 4. Dari Mana E-Commerce Mendapat Keuntungan? Ketika membuka e-commerce, kamu pastinya sering melihat berbagai diskon dan promo besar-besaran hingga gratis ongkir. Pertanyaannya, dari mana e-commerce mendapat keuntungan? Berikut beberapa sumber pendapatan e-commerce, yaitu Fitur premium. Beberapa e-commerce mungkin saja menyediakan fitur premium bagi para penjual. Fitur ini tentunya tidak gratis, dengan fitur ini memungkinkan penjual mengakses berbagai tools yang lebih Saat ini, semua e-commerce menawarkan iklan berbayar kepada para penjual di platform-nya. Iklan berbayar ini memungkinkan produk mereka muncul di urutan teratas ketika pelanggan mencari kata kunci penjualan. E-commerce bisa mendapat pemasukan melalui komisi penjualan. Misalnya, dengan mengadakan program afiliasi atau kampenye khusus tertentu. Dengan kebijakan tertentu, e-commerce akan mengambil keuntungan dari ongkir biaya ongkir yang dibayarkan oleh pembeli bisa jadi sudah di-mark up oleh e-commerce. Itu artinya, selisih dari biaya ongkir aslinya akan masuk sebagai pendapatan atau Modal Ventura sumber pemasukan utama e-commerce sebenarnya berasal dari investor dan modal ventura. Dana tersebut yang digunakan untuk operasional perusahaan, gaji karyawan, pengadaan alat, hingga menanggung biaya kampanye. Baca Juga Apa Arti CoD dan 4 Kelebihannya untuk Bisnis E-commerce? 5. Seberapa Aman E-Commerce? Pertanyaan tentang e-commerce ini sangat sering diajukan, seberapa aman e-commerce itu? Belakangan semapt viral kasus penolakan barang COD oleh pembeli. Hal ini sedikitnya membuat beberapa pebisnis pemula merasa khawatir. Namun, pada dasarnya e-commerce adalah platform jual-beli yang sangat aman. Semua data pribadi yang kamu masukkan akan dilindungi oleh e-commerce, artinya datamu aman dari aksi pencurian. Jika kamu khawatir dengan sistem COD, kamu juga bisa menonaktifkannya di tokomu. Sebagai pembeli, bagaimana jika pesanan tak sesuai deskripsi penjual? Jangan cemas, kamu memiliki opsi untuk menukar produknya atau pengembalian dana. Yang terpenting ikuti ketentuan dari penjual dan e-commerce, ya! 6. Bagaimana Cara Jualan Online? Nah, pertanyaan yang satu ini juga sering kali membuat banyak pebisnis kebingungan. Bagaimana cara jualan online? Untuk berjualan di e-commerce, kamu bisa mengikuti panduannya di masing-masing e-commerce. Cara membuka toko online pada dasarnya sangat mudah, yang terpenting adalah memilih platform yang tepat. Saat ini, kamu bisa berjualan di berbagai platform seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, TikTok Shop, Instagram Shopping, Line Shopping, dan masih banyak lagi. Sesuaikan saja produk dan target pasarmu dengan platform yang tepat. Membuka toko online pada dasarnya tak butuh waktu lama, hanya dalam hitungan jam kamu sudah bisa mulai memasarkan produkmu di e-commerce. Baca Juga 9 Tips Cerdas Tingkatkan Retensi Pelanggan untuk Bisnis E-Commerce 7. Apakah Ada Biaya Jualan di E-Commerce? Pertanyaan tentang e-commerce selanjutnya berkaitan dengan biaya penjualan. Pada dasarnya, berjualan di e-commerce itu gratis. Meskipun ada beberapa e-commerce yang memberlakukan komisi penjualan tertentu, seperti aplikasi pemesanan makanan online. Biaya lain yang mungkin kamu keluarkan adalah biaya iklan, pembelian fitur premium, dan biaya ongkir jika kamu memilih untuk menanggungnya sendiri. Namun, biaya tersebut hanyalah opsi yang tidak wajib kamu pilih. 8. Bagaimana Cara Mengambil Keuntungan? Foto Lebih untung mana, jualan offline atau online? Pada dasarnya seberapa besar keuntungan yang kamu dapat tergantung caramu melakukan penjualan. Jualan di e-commerce dan offline pada dasarnya sama saja, kamu perlu melakukan survei harga di pasaran terlebih dahulu. Jangan jual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran, kecuali jika produkmu memiliki keunikan dan nilai jual yang tinggi. Kamu perlu cermat menentukan margin keuntungan ketika jualan online. Sebab, harga bisa berubah dengan sangat cepat kapan saja. Maka dari itu, pastikan kamu tidak ketinggalan tren pasar ya! 9. Mengapa Harus Berjualan di E-Commerce? e-commerce memungkinkanmu untuk memasarkan produk ke banyak orang dalam waktu singkat. Banyaknya pengguna e-commerce jadi keunggulan yang tak boleh kamu remehkan. Sekali posting produk, ada banyak orang dari berbagai daerah yang bisa melihat produkmu. Artinya, kemungkinan terjadinya pembelian juga lebih besar. 10. Bagaimana Cara Menentukan E-Commerce yang Tepat? Untuk menentukan e-commerce yang tepat untuk bisnismu, ketahuilah produk apa yang kamu jual dan siapa target pasarnya. Beberapa e-commerce memiliki spesialisasinya sendiri. Sebagai contoh, produk fashion lebih banyak disukai di Shopee, sedangkan elektronik lebih disukai di Tokopedia atau Blibli. Baca Juga SNAP, Sistem Pembayaran Baru yang Mempermudah Toko Online 11. Bagaimana Cara Mengirim Pesanan di E-Commerce? Cara mengirim barang di e-commerce sebenarnya sangat mudah. E-commerce tentunya sudah bekerja sama dengan perusahaan jasa ekspedisi. Kamu bisa memilih ekspedisi yang kamu inginkan. Nantinya ketika menerima pesanan, jasa ekspedisi akan dipilih oleh pelanggan. Nantinya, akan Muncul kode pengiriman yang bisa kamu tuliskan di paket yang siap kamu kirim. Nantinya, alamat pembeli akan dicetak oleh ekspedisi. Jika ingin lebih praktis, kamu juga bisa menggunakan alat cetak resi otomatis untuk ditempelkan di paket pesanan pelanggan. 12. Apa Risiko Jualan di E-Commerce? Foto Setelah siap berjualan, tentu kamu perlu tau tantangan yang mungkin kamu hadapi ketika jualan secara online. Ketika berjualan di e-commerce, ada beberapa risiko bisnis yang mungkin kamu temui. Mulai dari perubahan tren yang sangat cepat, pencurian konten, hit and run di-PHP-in calon pembeli, penipuan, hingga perang harga. Dengan mengetahui risikonya sejak awal, diharapkan kamu mampu mengantisipasinya agar bisnismu berjalan lancar. 13. Apa Saja Tips Jualan di E-Commerce Pertanyaan tentang e-commerce yang terakhir tentu saja menjawab pertanyaan sebelumnya. Yup, bagaimana tips jualan di e-commerce? Peka dengan perubahan tren dan coba beradaptasi lakukan survei harga foto dan video produk asli sejelas dan semenarik deskripsi produk dengan mengikuti promo yang disediakan oleh setiap juga produkmu di media sosial. Baca Juga 8 Tips Menulis Deskripsi Produk Baju untuk Memikat Konsumen Nah, itulah kumpulan pertanyaan tentang e-commerce yang sering ditanyakan. Tentunya sekarang kamu jadi makin mantap berjualan di e-commerce, ya! Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 085813 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81d96e0de30bb6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Apa faktor-faktor yang mempengaruhi berpindahnya transaksi off line menjadi online transaksi elektronik/e commerce? Electronic Commerce atau disingkat e-commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service provider, dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer. Faktor utama dari adanya e-commerce ialah perkembangan teknologi yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan kegiatan sehari-harinya. E-commerce ini memiliki beberapa keunggulan sehingga konsumen dan pelaku usaha banyak yang menggunakan sistem e-commerce, berikut keunggulannya Pelanggan dan setiap saat informasinya dapat diakses secara up to date dan terusmenerus; e-commerce dapat mendorong kreativitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dalam pendistribusian informasi yang disampaikan secara periodik; e-commerce dapat menciptakan efisiensi waktu yang tinggi dan murah serta informatif; dan e-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan cepat, mudah, aman, dan akurat. Menurut WTO World Trade Organization, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tren perdagangan beralih ke ecommerce yaitu e-commerce memiliki kemampuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan setiap saat informasinya dapat diakses secara up to date dan terus-menerus. e-commerce dapat mendorong kreativitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dalam pendistribusian informasi yang disampaikan secara periodik. e-commerce dapat menciptakan efisiensi waktu yang tinggi, murah dan informatif. e-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan cepat mudah, aman, dan akurat. Bagaimana pengaturan e-Commerce di Indonesia? E-commerce telah memenuhi syarat sahnya perjanjian 1320 KUH Perdata, namun masih ada celah hukum yakni pada syarat “kesepakatan” rentan adanya unsur penipuan dan “kecakapan” ini sulit diketahui, dan untuk pembuktiannya menggunakan alat bukti berupa “print out” dengan mendasarkan pada 1866 KUH Perdata, 164 HIR jo pasal 15 UU N0. 8/1997 tentang Dokumen Perusahaan Sebelum Cyberlaw terwujud, maka peraturan perundangan lain yang terkait dengan internet/e-commerce dapat digunakan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan hukum yang timbul. Ada beberapa peraturan perundangan yang terkait antara lain 1 UU larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat 1999 UU, 2 Perlindungan Konsumen No. 8/ 1999, 3 UU Telekomunikasi No. 36/ 1999, 4 UU Hak Cipta 5 UU Merek No. 15/2001, 6 UU Dokumen Perusahaan No. 8/ 1997 pasal 15 jo Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan, SEMA dan 7 UU Pemanfaatan Tekhnologi Informasi UU PTI. Jadi, pengaturan e-commerce ada dalam Undang-undang yang berhubungan dengan e-commerce di atas. Belum ada pengaturan mengenai e commerce secara khusus, namun e-commerce sudah diatur dalam pasal-pasal Undang-undang ITE dan Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, Pasal 65 Undang-undang Perdagangan mengatur tentang perdagangan melalui sistem elektronik. Apa saja dasar peraturan perundang-undangan yang terkait dengan e commerce? E-commerce diatur dalam KUHPerdata sebab merupakan kegiatan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang bertransaksi. Suatu transaksi harus diikat dengan perjanjian atau kontrak. Secara umum kontrak e-commerce harus mematuhi aturan mengenai perjanjian dan perikatan dalam KUHPerdata tersebut. Sedangkan undang-undang yang mengatur mengenai hal ini ialah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UUPK Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik UUITE UU No. 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana UU No. 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. UU Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan UU Tahun 2002 Tentang Hak Cipta UU Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang UU Tahun 2000 Tentang Desain Industri UU Tahun 2000 Tentang Desain tata Letak Sirkuit Terpadu UU Tahun 2001 Tentang Paten UU Tahun 2001 Tentang Merk Apa saja permasalahan hukum yang muncul dalam e commerce? Permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktifitas e-commerce, antara lain Otentisitas subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet; Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hukum; Obyek transaksi yang diperjualbelikan; Mekanisme peralihan hak; Hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi; Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti; Mekanisme penyelesaian sengketa; dan Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa. Apa permasalahan hukum yang terkait perlindungan konsumen? Ada beberapa permasalahan terhadap konsumen, akibat tidak jelasnya hubungan hukum dalam transaksi e-commerce Mengenai penggunaan klausul baku, kebanyakan transaksi di cyberspace ini, konsumen tidak memiliki pilihan lain selain hanya meng-clickicon yang menandakan persetujuannya atas apa yang dikemukakan produsen di website-nya, tanpa adanya posisi yang cukup fair bagi konsumen untuk menentukan isi klausul; Bagaimana penyelesaian sengketa yang timbul. Para pihak dapat saja berada pada yurisdiksi peradilan di negara yang berbeda. Untuk itu, diperlukan pula suatu sistem dan mekanisme penyelesaian sengketa khusus untuk transaksi-transaksi e-commerce yang efektif dan murah; Hal lainnya adalah masalah keamanan dan kerahasiaan data si konsumen. Hal ini berkaitan juga dengan privasi dari kalangan konsumen. Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dalam e-commerce masih rentan. Undang-undang Perlindungan konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen tidak didasarkan pada telah adanya undang-undang tentang e-commerce atau undang-undang tentang internet yang berlaku di Indonesia, maka Undang- Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen itu belum menyinggung pengaturan mengenai perlindungan konsumen dalam transaksi e-commerce melalui internet. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet khususnya dalam melakukan transaksi e-commerce dapat terjamin, mengingat Indonesia belum mempunyai undang-undang tentang e-commerce. Hubungan hukum para pihak ketika transaksi elektronik dilakukan bisa menimbulkan perjanjian. Apa saja jenis perjanjian yang bisa lahir? Sama halnya dengan transaksi konvensional, perjanjian dalam transaksi elektronik e-commerce jugamenggunakan KUHPerdata dalam pengaturannya, yang membedakan e-commerce dengan transaksi konvensional ialah e-commerce menggunakan kontrak/perjanjian elektronik, yakni perjanjian e-commerce dibuat secara elektronik. Menurut Johannes Gunawan, “kontrak elektronik adalah kontrak baku yang dirancang, dibuat, ditetapkan, digandakan, dan disebarluaskan secara digital melalui situs internet website secara sepihak oleh pembuat kontrak dalam hal ini pelaku usaha, untuk ditutup secara digital pula oleh penutup kontrak dalam hal ini konsumen. Menurut Pasal 1 ayat 17 Rancangan Undang-Undang tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi, “kontrak elektronik adalah perjanjian yang dimuat dalam dokumen elektronik atau media elektronik lainnya”, sedangkan di dalam Pasal 10 Ayat 1 menyebutkan transaksi elektronik yang dituangkan dengan kontrak elektronik mengikat dan memiliki kekuatan hukum sebagai suatu perikatan”. Jenis kontrak elektronik dapat dibagi menjdai dua kategori, yaitu E-contract yang memiliki obyek transaksi berupa barang dan atau jasa. Pada e-contract jenis ini, internet merupakan medium dimana para pihak melakukan komunikasi dalam pembuatan kontrak. Namun akan diakhiri dengan pengiriman atau penyerahan benda dan atau jasa yang menjadi obyek kontrak secara fisik physical delivery E-contract yang memiliki obyek transaksi berupa informasi dan atau jasa. Pada e-contract jenis ini, internet merupakan medium untuk berkomunikasi dalam bentuk pembuatan kontrak dan sekaligus sebagai medium untuk mengirim atau menyerahkan informasi dan atau jasa yang menjadi obyek kontrak cyber delivery. Mengenai kapan terjadinya kesepakatan/kontrak e-commerce, ada beberapa pakar yang menguraikan pendapatnya. Menurut Mieke Komar Kantaatmadja, tentang kapan terjadinya kesepakatan secara umum terdapat beberapa teori, antara lain Teori ucapan suatu perjanjian tercapai pada saat orang menerima tawaran dan menyetujui tawaran tersebut. Teori pengiriman perjanjian tercapai pada saat dikirimkannya surat jawaban mengenai penerimaan terhadap suatu penawaran. Teori pengetahuan, menurut teori ini, bahwa perjanjian tercapai setelah orang yang menawarkan mengetahui bahwa penawarannya telah disetujui. Teori penerimaan, menyatakan perjanjian tercapai saat diterimanya surat jawaban penerimaan oleh orang yang menawarkan. Apa pentingnya pembatasan tanggung jawab para pihak dalam e-commerce dan Bagaimana pengaturan terkait pilihan hukum dan pilihan forum penyelesaian sengketa dalam e-commerce? Pembatasan tanggung jawab tersebut berisi tentang klausul-klausul eksemsi exemption clause atau disclaimer, yakni klausul yang mengatur tentang tanggung jawab para pihak apabila melanggar asas kepatuhan yang berlaku dalam menyelesaikan sengketa di antara mereka. Selain itu, pembatasan tanggung jawab tersebut dapat pula menentukan batas jumlah ganti kerugian yang harus dibayar oleh pihak yang satu kepada pihak yang lainnya, apabila timbul sengketa. Dengan demikian, para pihak sudah sejak dini berapa besar kemungkinan masing-maisng pihak harus menanggung kewajiban pembayaran ganti kerugian apabila pihaknya cidera janji, dan kemudian diputuskan oleh pengadilan untuk membayar sejumlah ganti kerugian kepada pihak penggugat. Beberapa bentuk atau contoh bursa yang menjalankan usahanya dengan sistem e commerce ialah perusahaan-perusahaan yang sudah berskala internasional, seperti Perusahaan e commerce yang sudah transaksinya sudah internasional tersebut, sangat perlu memilih hukum mana choice of law yang akan digunakan ketika terjadi sengketa dengan konsumen, menentukan yurisdiksi pengadilan choice of forum, yakni menentukan pengadilan di negara apa sengketa tersebut akan diselesaikan atau dengan cara apa sengketa yang terjadi akan diselesaikan litigasi atau non-litigasi. Apa saja bentuk kecurangan yang sering terjadi dalam e-commerce yang merugikan konsumen? Dan bagaimana bentuk perlindungannya? Kecurangan yang dapat terjadi dalam e-commerce antara lain adalah Kecurangan yang menyangkut keberadaan penjual, misalnya bahwa penjualan, yaitu virtual store yang bersangkutan, merupakan toko yang fiktif. Kecurangan yang menyangkut barang yang dibeli, misalnya bahwa barang tersebut tidak dikirim kepada pembeli, atau terjadi kelambatan pengiriman yang berkepanjangan, terjadinya kerusakan atas barang yang dikirim atau barang yang dikirimkan tersebut cacat, dan lain-lain. Kecurangan menyangkut purchase order serta pembayaran oleh pembeli, Misalnya penjual hanya mengakui bahwa jumlah barang yang dipesan kurang dari yang tercantum didalam purchase order yang dikirimkan secara electronic dan/harga per unit dari barang yang dipesan oleh pembeli dikatakan lebih tinggi daripada harga yang dicantumkan di dalam purchase order. Untuk kecurangan-kecurangan seperti diatas, undang-undang harus dapat memberikan perlindungan hukum kepada konsumen yang beriktikad baik, seperti perlindungan yang diberikan kepada konsumen yang melakukan jual beli di dunia nyata sebab sampai saat ini belum ada UU yang secara khusus mengatur e-commerce. Adapun kecurangan lainnya yang dapat merugikan konsumen seperti penyalahgunaan informasi pembeli saat mengakses situs e-commerce dan cara pembayarannya dapat dilindungi dengan cara mengatur sistem keamanan di internet dan metode pembayaran dalam e-commerce sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen dalam transaksi e-commerce. Sistem keamanan di internet seyogyanya diatur untuk melindungi konsumen sehingga dapat terciptanya 2 hal, yaitu data yang dikirimkan oleh konsumen tidak secara “fisik” diambil oleh pihak lain yang tidak berhak atau data yang dikirimkan konsumen dapat “diambil secara fisik”, namun yang bersangkutan tidak dapat membacanya. Sedangkan metode pembayaran dalam e-commerce yang harus diperhatikan adalah Security Data atau informasi yang berhubungan dengan hal-hal sensitif semacam nomor kartu kredit dan password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak berhak karena dapat disalahgunakan dikemudian hari; Confidentiality Perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui terjadinya transaksi, kecuali pihak-pihak yang memang secara hukum harus mengetahuinya misalnya Bank. Integrity Sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa yang telah dibeli dan disetujui bersama; Authentication proses pengecekan kebenaran. Di sini pembeli maupun penjual merupakan mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh masing-masing pihak; Authorization Mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan seorang konsumen untuk melakukan pembelian adanya dana yang diperlukan untuk melakukan jual beli; Assurance Kondisi ini memperlihatkan kepada konsumen agar merasa yakin bahwa merchant yang ada benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet tidak melanggar hukum, memiliki sistem yang aman. 9. Apa bentuk-bentuk pelanggaran pidana dalam e-commerce? Dalam transaksi e-commerce seringkali terjadi penipuan atau kecurangan-kecurangan. Kecurangan-kecurangan tersebut biasanya terjadi menyangkut keberadaan penjual, barang yang dibeli, dan pembayaran pembeli konsumen. Pasal 115 Undang-undang Perdagangan mengatur mengenai tindak pidana yang dilakukan dalam e-commerce, yakni setiap pelaku usaha yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik yang tidak sesuai dengan data atau informasi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 65 ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 dua belas tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp dua belas miliar rupiah.

pertanyaan diskusi tentang e business